Kamis, 21 Februari 2013

Dikdasmen: Kurikulum Baru Diberlakukan Juli 2013

SAMARINDA-Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Suyanto menuturkan bahwa kurikulum baru tetap akan diterapkan pada Juli 2013, mekipun masih ada suara sumbang karena pembentukannya sudah melalui kajian panjang.

“Suara sumbang dan kurang respon memang masih ada, tetapi suara yang melakukan dukungan jauh lebih banyak, apalagi dalam pembuatan kurikulum baru ini berdasarkan kajian cukup lama,” ujar Suyanto, ditemui usai menjadi pembicara dalam Pertemuan Komosi X DPR RI dengan Dinas Pendidikan Kaltim di Samarinda, Kamis (14/2).

Kurikulum yang segera diterapakn pada tahun ajaran baru 2013 itu, keberadaannya tidak secara tiba-tiba, tetapi sudah dilakukan penelitian dan dipersiapkan pemerintah sejak 2010.

Dalam penelitian juga melibatkan para guru, sedangkan jumlah guru di Indonesia sekitar 2,9 juta orang sehingga tidak semua guru diajak meneliti, tetapi yang diajak kerjasama adalah sejumlah guru sebagai sampel, yakni mereka yang dapat mewakili suara guru.

Terkait dengan tetap dilanjutkannya penerapan kurikulum pada Juli 2013, pasalnya semua daerah yang dikunjunginya menyatakan siap menghadapi kurikulum baru, termasuk di Provinsi Kaltim yang menyatakan siap, bahkan telah memprogramkan beberapa pelatihan untuk guru.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim H Musyahrim mengatakan bahwa jajaran Disdik Kaltim sudah menyiapkan diri dan mendukung kebijakan pemerintah dalam perubahan kurikulum baru itu.
“Apabila Kemendikbud hanya mampu melakukan uji coba kurikulum baru kepada 30 persen sekolah, maka Disdik Kaltim akan menambahkan jumlah sekolah yang akan diuji coba,” kata Musyahrim dalam acara itu.
Bahkan, lanjutnya, pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran untuk penguatan tenega pendidiak dan kependidikan, termasuk kelembagaannya dalam mendukung implementasi kurikulum baru sejak 2012
Anggota Komisi X dan Panitia Kerja Kurikulum yang hadir dalam acara itu antara lain Utut Adianto, Asman Abnur, Rinto Subekti, Jefirstson Riwu Kore, Venna Melinda, Oelfah As Hermanto, Raihan Iskandar, Eko Hendro Purnomo, Reni Marlinawati, Abdul Hamidhid, dan Herry Lontung Siregar.

Hampir semua anggota Komisi X yang hadir tersebut mempertanyakan pelaksanaan kurikulum yang ada dan sudah diterapkan sejak 2006, kemudian persiapan persiapan daerah menhadapi kurikulum baru, termasuk meminta informasi permasalahn pendidikan yang dihadi Kaltim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar