SAMARINDA-Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen)
Kemendikbud Suyanto menuturkan bahwa kurikulum baru tetap akan
diterapkan pada Juli 2013, mekipun masih ada suara sumbang karena
pembentukannya sudah melalui kajian panjang.
“Suara sumbang dan kurang respon memang masih ada, tetapi suara yang
melakukan dukungan jauh lebih banyak, apalagi dalam pembuatan kurikulum
baru ini berdasarkan kajian cukup lama,” ujar Suyanto, ditemui usai
menjadi pembicara dalam Pertemuan Komosi X DPR RI dengan Dinas
Pendidikan Kaltim di Samarinda, Kamis (14/2).
Kurikulum yang segera diterapakn pada tahun ajaran baru 2013 itu,
keberadaannya tidak secara tiba-tiba, tetapi sudah dilakukan penelitian
dan dipersiapkan pemerintah sejak 2010.
Dalam penelitian juga melibatkan para guru, sedangkan jumlah guru di
Indonesia sekitar 2,9 juta orang sehingga tidak semua guru diajak
meneliti, tetapi yang diajak kerjasama adalah sejumlah guru sebagai
sampel, yakni mereka yang dapat mewakili suara guru.
Terkait dengan tetap dilanjutkannya penerapan kurikulum pada Juli
2013, pasalnya semua daerah yang dikunjunginya menyatakan siap
menghadapi kurikulum baru, termasuk di Provinsi Kaltim yang menyatakan
siap, bahkan telah memprogramkan beberapa pelatihan untuk guru.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim H Musyahrim
mengatakan bahwa jajaran Disdik Kaltim sudah menyiapkan diri dan
mendukung kebijakan pemerintah dalam perubahan kurikulum baru itu.
“Apabila Kemendikbud hanya mampu melakukan uji coba kurikulum baru
kepada 30 persen sekolah, maka Disdik Kaltim akan menambahkan jumlah
sekolah yang akan diuji coba,” kata Musyahrim dalam acara itu.
Bahkan, lanjutnya, pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran untuk
penguatan tenega pendidiak dan kependidikan, termasuk kelembagaannya
dalam mendukung implementasi kurikulum baru sejak 2012
Anggota Komisi X dan Panitia Kerja Kurikulum yang hadir dalam acara
itu antara lain Utut Adianto, Asman Abnur, Rinto Subekti, Jefirstson
Riwu Kore, Venna Melinda, Oelfah As Hermanto, Raihan Iskandar, Eko
Hendro Purnomo, Reni Marlinawati, Abdul Hamidhid, dan Herry Lontung
Siregar.
Hampir semua anggota Komisi X yang hadir tersebut mempertanyakan
pelaksanaan kurikulum yang ada dan sudah diterapkan sejak 2006, kemudian
persiapan persiapan daerah menhadapi kurikulum baru, termasuk meminta
informasi permasalahn pendidikan yang dihadi Kaltim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar